Contoh Tugas Seni Budaya - Kritik Tari - Berikut merupakan salah satu contoh tugas seni budaya - kritik tari. Tugas kritik ini pada kurikulum akan diberikan sewaktu kelas X di semester 2. Jadi, siap-siap ya guys, karena tugas kritik ini tidak hanya sekali, namun berulang-ulang kali (bila sobat tidak beruntung xD).
Baca juga:
Perlu diingat bahwa ini hanya sekedar contoh dan referensi, jadi tidak sesempurna kritik dari seorang pengkritik. Kritik berikut ditulis oleh seorang pelajar yang masih ingin belajar. So, bila ada kekurangannya saling share aja ya sob !
PENTING!
Artikel ini sudah di update guys! Lihat tugas kritik seni budaya terbaru tahun 2022 melalui link berikut:
https://www.ezfile.id/tugas-kritik-tari-seni-budaya-2022/
Tari Tradisional dari Bali – Tarian Kecak
TARI
KECAK
Di kritik oleh Aezi
Asal kelas X ( sepuluh ) TKJ 2
Nomor absen 02
A. Deskripsi
Tari Kecak atau biasa disebut tari "Cak"
dan tari api (Fire Dance) merupakan tari tradisional yang
berasal dari Bali.Tari ini biasanya dipertunjukan massal atau hiburan dan cendrung
sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari.Karena seluruhnya menggambarkan
seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Shinta, tari ini tidak secara khusus digunakan dalam
ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Beberapa
sumber menyebutkan bahwa tari kecak ini diciptakan pada tahun 1930-an oleh
Wayan Limbak yang bekerja sama dengan pelukis Jerman, Walter Spies berdasarkan
tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana.
Wayan Limbak memopulerkan tari ini
saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.Selain kisah Ramayana,
ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti “Kecak Subali
& Sugriwa ( diciptakan pada tahun 1976 )” dan “Kecak Dewa Ruci ( diciptakan
pada tahun 1982 )”
B. Analisis
Sesuai
dengan jenisnya yang merupakan sendra tari, gerakan tari kecak dibagi menjadi 4
adegan utama yang secara keseluruhan merupakan lakon kisah Ramayana, yaitu:
1.
Adegan pertama mengkisahkan Sinta ketika
diculik oleh Rahwana saat Rama mengejar atau berburu kijang emas di hutan.
2.
Adegan kedua mengkisahkan seekor burung garuda
yang berusaha menolong Dewi Sinta saat diculik Rahwana. Burung tersebut
kemudian gagal menolong karena sayapnya putus setelah ditebas Rahwana. Rahwana
pun berhasil membawa Dewi Shinta ke kerajaannya, Alengka Pura.
3.
Adegan ketiga mengkisahkan Rama dan Laksmana
yang tersesat di tengah hutan dan tersadar bahwa Sintha telah diculik. Rama pun
meminta Hanoman untuk menyelamatkan Shinta dengan memberikan cincinnya sebagai
bukti bahwa ia adalah utusan Rama.
4.
Adegan keempat mengkisahkan Sinta yang tengah
meratapi nasibnya di taman Alengka Pura. Hanoman yang muncul menyampaikan pesan
pada Shinta agar tenang karena Rama akan menyelamatkannya. Hanoman sebelum
pergi membakar dan mengobrak abrik Alengka. Pada adegan ini para penari menari
di atas bara api yang menyala panas.
Tidak
seperti tari Bali lainnya yang menggunakan gamelan sebagai music pengiring, tetapi
dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara-suara mulut
seperti “cak cak ke cak cak ke” yang diteriakan penari.Oleh Karena itu tari ini
disebut tari kecak. Bunyi gemerincing gelang kaki yang
dihentakan setiap penari juga menambah riuh dan dinamisnya tarian ini. Meski
tanpa tetabuhan, dua bunyi pengiring tersebut justru membuat pertunjukan tari
ini semakin khas.
Tari
kecak umumnya dimainkan oleh 50 sd 70 orang.Akan tetapi, jumlah pemainnya
sendiri sebetulnya tidak ada batasan .
Secara
umum penari kecak yang semuanya pria mengenakan kostum atau busana berupa
bawahan celana hitam yang dilengkapi dengan selendang kotak-kotak hitam putih
seperti warna papan catur.Mereka tidak menggunakan atasan alias hanya
bertelanjang dada, tapi menggunakan gelang kaki yang dilengkapi dengan
kerincingan yang akan berbunyi bila kaki mereka dihentakkan.
Salah
satu tempat di Bali yang menampilkan pentas tari kecak ialah di Uluwatu.Berbeda
dengan tari kecak di Bali lainnya, hal yang menarik dari Kecak Uluwatu ialah
Karena atraksinya bersamaan dengan matahari tenggelam ( sunset ).
C. Interpretasi
Tari kecak berasal dari ritual
pemujaan masyarakat Bali kuno terhadap Tuhan dan roh leluhur yang disebut
ritual Sanghyang.Dalam ritual ini, para penari umumnya berada dalam kondisi
tidak sadar dan dipercaya mampu melakukan komunikasi dengan Tuhan untuk
menyampaikan harapan-harapan dan keinginan rakyat.
Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini
biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib
sehingga tidak terbakar oleh api.
D. Evaluasi
Sungguh
tari yang sangat unik.Tidak menggunakan alat music, dan pula tidak memakan
banyak biaya pentas.Penari nya sendiri bebas, tidak ditentukan jumlahnya.
Pernah
pula pada tanggal 29 september 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali tarian ini
dipentaskan oleh 5000 orang penari secara bersamaan untuk memecahkan rekor
MURI.Semua penari tari kecak disetting melingkar mengelilingi satu lakon yang
tengah mendrama di bagian tengah lingkaran, mulai dari Rahwana, Dewi Shinta,
Sri Rama, Hanoman, dan Laksamana.Tarian sederhana, namun harta indah bagi
nusantara.